Takengon, 08 Desember 2011.
Dalam rekonstruksi tersebut, tersangka diperankan langsung oleh Pelaku pembunuhan, sedangkan korban Iskandar, Lasiem dan Ayu Sundari diperankan oleh anggota Polres Aceh Tengah. Dalam rekontruksi tersebut diperagakan sebanyak 28 adegan yang ada di dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Akan tetapi untuk Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang harusnya di Kampung Gegarang Kecamatan Jagong Jeget dan terminal Takengen dilakukan di Tan Saril. Pemindahan TKP tersebut dikarenakan pertimbangan lokasi, keamanan dan jarak tempuh dan telah disetujui Pengacara korban maupun pihak Kejaksaan Negeri Takengon.
Dari hasil rekonstruksi terungkap bahwa tersangka adalah pembunuh tunggal terhadap 3 korban nyawa secara sadis tersebut.
Sebelum melakukan aksi pembunuhan, pelaku berbincang-bincang dengan korban Iskandar (suami). Korban sempat meminta pelaku untuk memasak air untuk dibuat kopi. Dalam perbincangan tersebut korban sempat mengeluarkan perkataan yang tidak mengenakkan tentang mertua dan istri dan ibu pelaku. Perkataan tersebut menyebabkan kemarahan pelaku sehingga mengambil martil yang ada didekatnya dan menghantamkan ke bagian belakang kepala korban Iskandar dan memukulkan martil berkali-kali ke kepala korban, tidak puas memukul kepala korban dengan martil, pelaku mengambil parang di dekat ia memasak air lalu membacoki korban berkali-kali. Melihat korban tak berdaya, pelaku masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang menuju dapur dan berpapasan dengan korban Lasiem (istri), karna kesal dengan korban Iskandar, pelaku lalu membacoknya dengan parang yang sudah ditangan pelaku.
Setelah membacok Lasiem, parang kemudian diletakan saja oleh pelaku di dekat TV di ruang tamu rumah korban. Pelaku kemudian melihat korban Ayu Sundari (anak) yang sedang duduk berselimut di atas tempat tidurnya. Pelaku kembali mengambil parang dekat TV dan kemudian membacok Ayu Sundari berkali - kali, sebelum membacok Ayu Sundari, pelaku sempat mengatakan kata - kata “maaf dek sudah terlanjur,”
Pelaku kemudian keluar dari rumah dan membuang parang ke sumur yang terletak di depan rumah korban dan masuk kembali untuk mencari kunci sepeda motor milik korban. Pelaku kemudian memasukan martil ke dalam jok motor korban. Saat akan pergi meninggalkan rumah korban, pelaku masih mendengar suara ngorok Iskandar dan pelaku pun menghampiri dan memukuli Iskandar dengan pukulan martil yang diambil lagi dari dalam jok motor. Bukan hanya sampai disitu, tidak puas memukuli korban dengan martil, pelaku pun menyiramkan air panas mendidih yang dimasak sebelumnya untuk membuat kopi ke tubuh Iskandar.